Profesionalisme dan Cinta, Kunci Rekonstruksi Aceh
dc.contributor.advisor | - | id |
dc.contributor.author | SISWANTO, Andy | id |
dc.date.accessioned | 2020-02-19T08:03:42Z | |
dc.date.available | 2020-02-19T08:03:42Z | |
dc.date.issued | 26-12-2005 | id |
dc.identifier.isbn | - | id |
dc.identifier.uri | http://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/10111 | |
dc.description.abstract | Profesionalisme dan Cinta, Kunci Rekonstruksi Aceh SEtahun yang lalu tsunami meluluhlantahkan permukiman sepanjang 800 kilometer di Aceh, dunia seolah tersentak, dan Aceh menjadi tangisan dan keprihatinan global, yang dalam sekejab menjadi kekuatan kolektif yang sangat besar. Relawan dalam negeri dan luar negeri bergelombang datang ke Aceh untuk ikut bekerja bersama menolong korban. Namun, dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, kecenderungan terjadi relawanisme (volunteerism) dan altruisme makin memudar, digantikan heroisme semu (nampang dan mengkritik sana-sini) dan oportunisme (peluang bisnis). | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Kompas | id |
dc.subject | Bencana | id |
dc.subject.ddc | 361.9 Sis p | id |
dc.title | Profesionalisme dan Cinta, Kunci Rekonstruksi Aceh | id |
dc.type | Artikel | id |
dc.description.keywords | Bencana | id |
dc.description.pages | 2 hlm. | id |
This item appears in the following Collection(s)
-
Article
Material for original research or scientific investigation