Isu Nuklir dan Peradaban Iran
dc.contributor.advisor | - | id |
dc.contributor.author | AUTHOR, Nazhori | id |
dc.date.accessioned | 2020-02-19T08:14:22Z | |
dc.date.available | 2020-02-19T08:14:22Z | |
dc.date.issued | 13-02-2006 | id |
dc.identifier.isbn | - | id |
dc.identifier.uri | http://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/10183 | |
dc.description.abstract | Isu Nuklir dan Peradaban Iran Oleh: Nazhori Author Sengketa nuklir di Iran semakin menambah persoalan politik di Timur Tengah. Hal ini terbukti ketika Iran meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk melepaskan kamera pengawas yang dipasang pada fasilitas nuklir mereka, pertengahan Februari lalu. Tindakan ini merupakan bagian aksi balasan Iran atas keputusan IAEA menyerahkan masalah nuklir mereka kepada Dewan Keamanan PBB. Sepertinya Presiden Ahmadinejad belajar dari pengalaman masa lalu Presiden Mohammad Khatami, yang mencita-citakan Iran sebagai Republik Islam yang menjunjung tingi demokrasi karena demokrasi sebagai alternatif gerakan reformasi di Iran mengalami tantangan pada saat kondisi politik dan ekonomi Iran kacau-balau. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Republika | id |
dc.subject | Senjata Nuklir - Iran | id |
dc.subject.ddc | 623.454(55) Aut i | id |
dc.title | Isu Nuklir dan Peradaban Iran | id |
dc.type | Artikel | id |
dc.description.keywords | Senjata Nuklir - Iran | id |
dc.description.pages | 2 hlm. | id |
This item appears in the following Collection(s)
-
Article
Material for original research or scientific investigation