Show simple item record

dc.contributor.advisor-id
dc.contributor.authorSURYADINATA, Endangid
dc.date.accessioned2020-02-19T08:27:26Z
dc.date.available2020-02-19T08:27:26Z
dc.date.issued04-04-2006id
dc.identifier.isbn-id
dc.identifier.urihttp://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/10272
dc.description.abstractJangan Masuk Perangkap NGO: Australia dan Integrasi Papua ke NKRI Oleh: Endang Suryadinata Kemarahan Indonesia atas pemberian suaka kepada 42 warga Papua dapat dimengerti. Marah sesekali adalah wajar, tetapi tidak wajar jika terus menerus marah, apalagi sampai harus mengusir sang Dubes atau berperang. Itu jelas tindakan yang tidak proporsional alias melampau batas. Oleh karena itu, sikap Presiden SBY yang tidak reaktif justru layan didukung. Respons Deplu kita yang tidak emosional juga layak diapresiasi. Langkah menarik Dubes RI di Canberra merupakan reaksi yang terukur untuk ukuran negara yang saling bertetangga. Bagaimanapun, di sebuah dunia yang makin beradab, solusi untuk sebuah masalah harus tetap dicari dengan cara-cara yang bermartabat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherJawa Posid
dc.subjectKerjasama Internasional - Indonesia-Australiaid
dc.subject.ddc327 (910)(94) Sur jid
dc.titleJangan Masuk Perangkap NGO: Australia dan Integrasi papua ke NKRIid
dc.typeArtikelid
dc.description.keywordsKerjasama Internasional - Indonesia-Australiaid
dc.description.pages2 hlm.id


This item appears in the following Collection(s)

  • Article
    Material for original research or scientific investigation

Show simple item record