Pariwisata Budaya, Mengapa Tidak Sekarang?
dc.contributor.advisor | - | id |
dc.contributor.author | ARDHIWIDJAJA, Roby | id |
dc.date.accessioned | 2020-02-19T08:43:10Z | |
dc.date.available | 2020-02-19T08:43:10Z | |
dc.date.issued | 31-12-2000 | id |
dc.identifier.isbn | - | id |
dc.identifier.uri | http://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/10372 | |
dc.description.abstract | Pariwisata berkelanjutan pada awalnya muncul dari berbagai pertanyaan untuk mengembangkan pariwisata dalam suatu komunitas yang sekaligus melindungi segala aspek penting yang bisa menjadi daya tarik dalam lingkungan tersebut. Dengan pembangunan pariwisata yang bijaksana (smart tourism), aspek peningkatan kehidupan komunitas secara kualitas lebih didahulukan dibanding aspek ekonomi.pariwisata budaya Indonesia dapat memposisikan sebagai salah satu destinasi pariwisata klas dunia yang memiliki keragaman budaya sesuai tema promosi. Pariwisata berkelanjutan pada awalnya muncul dari berbagai pertanyaan untuk mengembangkan pariwisata dalam suatu komunitas yang sekaligus melindungi segala aspek penting yang bisa menjadi daya tarik dalam lingkungan tersebut. Dengan pembangunan pariwisata yang bijaksana (smart tourism), aspek peningkatan kehidupan komunitas secara kualitas lebih didahulukan dibanding aspek ekonomi. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | www.budpar.go.id | id |
dc.subject | Pariwisata Budaya | id |
dc.subject.ddc | 380.8 Ard p | id |
dc.title | Pariwisata Budaya, Mengapa Tidak Sekarang? | id |
dc.type | Artikel | id |
dc.description.keywords | Pariwisata Budaya | id |
dc.description.pages | 6 hlm. | id |
This item appears in the following Collection(s)
-
Article
Material for original research or scientific investigation