Yogyakarta, 12 September 2025 — Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) bertemu perwakilan Roblox Asia Pasifik pada 14 Agustus 2025 untuk membahas perlindungan anak dalam gim Roblox yang kini menjadi sorotan di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Komdigi meminta pihak Roblox untuk memperbaiki sistem keamanan bagi anak-anak, menyaring konten yang tidak sesuai umur, dan memperjelas fitur kontrol orang tua. Hingga saat ini, Menteri Komdigi, Meutya Hafid, belum melarang aplikasi ini di Indonesia karena memberikan waktu bagi perusahaan untuk memenuhi regulasi nasional (Tempo, 2025).
Kunjungan tersebut menjadi perhatian serius setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti mengimbau para pelajar untuk tidak bermain Roblox karena mengandung muatan kekerasan dan bahasa yang tidak pantas. Hal itu ia sampaikan dalam kunjungannya ke salah satu sekolah dasar di Jakarta Pusat. Pernyataan tersebut kemudian diperkuat oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu memblokir gim yang mengandung unsur kekerasan, termasuk Roblox (Jakarta Post, 2025). Semenjak itu, Isu ini pun berkembang menjadi salah satu topik panas dalam masyarakat Indonesia, menimbulkan pertanyaan mengenai alasan pemerintah begitu serius mempertimbangkan pemblokiran Roblox.
Roblox merupakan platform gim daring sekaligus dan didirikan oleh David Baszucki dan Erik Cassel. Platform ini memungkinkan pengguna bermain, membuat, dan membagikan gim yang diciptakan oleh komunitas, yang disebut sebagai experiences. Platform kreatif berbasis komunitas ini yang memungkinkan pengguna memainkan beragam permainan dunia terbuka (open world) tanpa batas dan dan berinteraksi dengan pengguna satu sama lain (Sohi, 2023). Roblox menampung jutaan konten buatan pengguna, mulai dari gim orisinal hingga aktivitas berbasis acara televisi populer dan interaksi sosial virtual (Jakarta Post, 2025).
Platform gim Roblox semakin mudah diakses oleh hampir semua kalangan usia. Data Bulan Desember 2024 menunjukkan bahwa 20 persen pengguna Roblox di seluruh dunia berusia 9–12 tahun dan 20 persen lainnya bahkan berusia di bawah 9 tahun. Sebaliknya, hanya 19 persen audiens Roblox yang berusia 25 tahun ke atas (Roblox, 2025).

Grafik 1. Distribusi pemain gim Roblox di seluruh dunia pada Bulan Desember 2024 berdasarkan kelompok usia
Tingginya minat tersebut tercermin dari capaian keterlibatan pengguna. Dalam kuartal kedua tahun 2025, Roblox Corporation mencatat total lebih dari 27,4 miliar jam keterlibatan pengguna global dalam permainan Roblox. Angka ini meningkat dibandingkan 21,7 miliar jam pada kuartal sebelumnya (Roblox, 2025).

Grafik 2. Tren keterlibatan pengguna dengan gim Roblox dari kuartal ke-4 tahun 2018 hingga kuartal ke-2 tahun 2025 (dalam miliar jam)
Kemudahan akses Roblox juga menjadi pisau bermata dua karena berbasis open world yang dapat membuka peluang munculnya perilaku menyimpang dari pengguna maupun pencipta gim. Tidak jarang, platform ini digunakan untuk menampilkan adegan kekerasan sekaligus menjadi ruang rawan bagi predator seksual. Laporan ADL Center on Extremism (April 2025) menyoroti keberadaan Active Shooter Studio (ASS) yang mereplikasi penembakan massal dengan motif supremasi kulit putih dan kelompok ekstremis lain. Sementara itu, temuan Hindenburg Research pada Bulan Juli 2025 bahkan menggambarkan Roblox sebagai neraka yang dihuni para pedofil dipenuhi praktik perdagangan pornografi anak, permainan bermuatan seksual, konten kekerasan, dan ujaran kasar yang dapat diakses anak-anak secara terbuka (Tempo, 2025).
Kasus nyata turut memperkuat kekhawatiran atas kerentanan Roblox terhadap penyalahgunaan. Salah satunya yakni Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menangkap laki-laki berinisial AMZ di Balikpapan karena diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak perempuan berusia 15 tahun asal Swedia. Pelaku berkenalan dengan korban melalui Roblox pada pertengahan tahun 2024 melalui fitur pengiriman pesan. Setelah berkomunikasi secara intens, AMZ dengan tipu daya berhasil membujuk korban untuk mengirimkan foto tubuhnya dan mengancam akan menyebarkan foto dan video melalui WhatsApp dan Instagram. Korban sempat mengirimkan uang sebesar US$50 sebelum melaporan ke keduataan besar republik Indonesia di Stockholm (Tempo, 2025).
Pada tingkat global, Jaksa Agung Negara Bagian Louisiana juga menggugat Roblox dengan tuduhan mengabaikan keselamatan anak dan lebih mementingkan keuntungan. Gugatan ini dipicu kebijakan Roblox yang melarang pengguna “vigilante” yang mencoba memburu predator karena dianggap menciptakan lingkungan tidak aman. Salah satunya yaitu Schlep, seorang konten kreator Youtuber yang dikenal berhasil mengejar predator di Roblox, mendapat peringatan dari Roblox sehingga akun gim Roblox dihapus. Akibatnya, Schlep menyewa pengacara dan kasusnya kini menarik sorotan dari otoritas Louisiana. (Forbes, 2025).
Kasus-kasus yang muncul menunjukkan adanya dampak negatif serius bagi anak-anak dan remaja sebagai pemain Roblox. Psikolog anak dan keluarga, Sani Budiantini Hermawan, memperingatkan bahwa paparan berulang terhadap konten kekerasan dan seksual dapat menormalisasi perilaku tersebut pada anak-anak, meskipun ia menilai pelarangan total bukanlah solusi tunggal (Jakarta Post, 2025). Pernyataan ini sejalan dengan temuan Han dkk. (2020) yang menunjukkan bahwa kekerasan dalam video game berpotensi meningkatkan aperilaku agresif jangka panjang. Senada dengan itu, Guggisberg (2020) menekankan bahwa paparan dini terhadap konten seksual dalam game dapat membentuk pola pikir seksis, menormalisasi kekerasan seksual, dan meningkatkan risiko perilaku agresif sejak usia remaja.
Temuan Wahyuono & Yuwono (2019) menunjukkan bahwa saat beranjak dewasa, pemain gim cenderung menormalisasi konten pornografi sebagai bagian wajar dari permainan. Gim yang menampilkan konten seksual tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga mendorong terbentuknya pola normalisasi yang memengaruhi cara pemain memaknai pengalaman seksual digital. Akibatnya, pemain menegosiasikan dan mengintegrasikan pornografi ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga membentuk pola pikir baru tentang seksualitas meskipun bertentangan dengan norma agama dan sosial yang dianut.
Sebagai bentuk respons terhadap berbagai kekhawatiran, Roblox telah menyediakan sejumlah fitur keamanan, antara lain parental controls, chat filters, dan reporting system yang dapat diakses oleh orang tua. Namun, masih banyak yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya perlindungan digital anak saat bermain gim. Temuan Smithwick (2024) menunjukkan adanya kesenjangan antara mekanisme perlindungan yang ditawarkan Roblox dengan kebutuhan nyata orang tua, khususnya karena kurangnya transparansi dan komunikasi terkait dukungan maupun panduan bagi orang tua dalam mengawasi anak..
Wacana pemblokiran Roblox di Indonesia memunculkan perdebatan. Sebagian pihak menilai kebijakan tersebut bukan solusi tepat dan justru berpotensi merugikan pengembang gim lokal yang bekerja sama dengan pemerintah dalam kampanye publik. Upaya perlindungan anak di ranah digital tidak dapat dibebankan sepenuhnya pada platform, melainkan memerlukan kolaborasi antara orang tua, pemerintah, dan penyedia layanan. Orang tua perlu berperan aktif dengan memanfaatkan fitur kontrol, memantau aktivitas anak, dan mengedukasi literasi digital. Di sisi lain, pemerintah harus memperkuat regulasi nasional melalui standar konten gim daring yang tegas dan jika memungkinkan, membentuk badan khusus yang berwenang mengawasi distribusi konten gim secara terorganisasi.
Dengan demikian, isu pelarangan gim Roblox di Indonesia mencerminkan tantangan kompleks perlindungan anak dalam era digital. Platform gim berbasis komunitas seperti Roblox menghadirkan potensi besar dalam kreativitas dan hiburan, tetapi juga membuka ruang bagi risiko serius. Oleh karena itu, solusi yang komprehensif dan kolaboratif sangat diperlukan agar anak-anak dapat menikmati dunia digital secara aman tanpa mengorbankan kebebasan berekspresi dan inovasi teknologi.
Ingin eksplorasi topik penelitian lebih lanjut?
Temukan dan akses sumber referensi dari konten kami dengan cara :
- Situs web Summon Discovery 2.0 (http://ugm.summon.serialssolutions.com) untuk akses artikel penelitian terbaru.
- Kunjungi DIGILIB FISIPOL Lantai 3 mengakses dan membaca koleksi koran cetak dan digital yang tersedia.
Daftar Pustaka :
- Forbes. (2025, 15 Agustus). Roblox Child Safety Controversy Grows: Louisiana Sues Gaming Platform. Forbes. Diambil pada tanggal 28 Agustus 2025 dari https://www.forbes.com/sites/conormurray/2025/08/15/louisiana-sues-roblox-as-controversy-over-child-safety-and-banning-vigilante-users-grows/.
- Guggisberg, M. (2020). Sexually explicit video games and online pornography – The promotion of sexual violence: A critical commentary. Aggression and Violent Behavior, 53. https://doi.org/10.1016/j.avb.2020.101432.
- Han, L., Xiao, M., Jou, M., Hu, L., Sun, R., & Zhou, Z. (2020). The long-term effect of media violence exposure on aggression of youngsters. Computers in Human Behavior, 106. https://doi.org/10.1016/j.chb.2020.106257.
- Roblox. (2025, 18 Februari). Distribution of Roblox audiences worldwide as of December 2024, by age group [Grafik]. Dalam Statista. Diambil pada tanggal 29 Agustus 2025, dari https://www.statista.com/statistics/1190869/roblox-games-users-global-distribution-age/.
- Roblox. (2025, 31 Juli). User engagement with Roblox games from 4th quarter 2018 to 2nd quarter 2025 (in billion hours) [Grafik]. Dalam Statista. Diambil pada tanggal 29 Agustus 2025, dari https://www.statista.com/statistics/1192663/user-engagement-global-roblox-games/.
- Smithwick, A., Nguyen, C., Gorial, E., Tran, N., Flores, A. M., & Munyaka, I. N. S. (2024). “Parent seeking Roblox Safety Help”: Comparing Parental Roblox Concerns to Roblox Offerings. 2024 IEEE International Symposium on Technology and Society (ISTAS), 1–9. https://doi.org/10.1109/ISTAS61960.2024.10732489.
- Sohi, M. (2023, 7 Agustus). Roblox: An open world platform. Medium. Diambil pada tanggal 28 Agustus 2025 dari https://medium.com/@manvirsohi16/roblox-an-open-world-platform-e881914200f8.
- Tempo. (2025, 14 Agustus). Menteri Meutya Beri Waktu Pengembang Roblox Lakukan Perbaikan. Diambil pada tanggal 28 Agustus 2025 dari https://www.tempo.co/digital/menteri-meutya-beri-waktu-pengembang-roblox-lakukan-perbaikan-2058919.
- Tempo. (2025, 12 Agustus). Pisau Bermata Dua Gim Online Roblox. (2025). Tempo. Diambil pada tanggal 28 Agustus 2025 dari https://www.tempo.co/sains/baik-buruk-gim-online-roblox-2057921.
- Tempo. (2025, 8 Agustus). Predator Seksual Anak Gim Roblox. Tempo. Diambil pada tanggal 28 Agustus 2025 dari https://www.tempo.co/hukum/predator-seksual-anak-gim-roblox-2056513.
- The Jakarta Post. (2025, 7 Agustus). Officials Warn Children, Parents About ‘Violent’ Roblox, hal. 2.
- The Jakarta Post. (2025, 13 Agustus). Parents back Roblox ban plan over child safety concerns, hal. 11.
- Wahyuono, J. A., & Yuwono, A. I. (2019). RECEPTION ANALYSIS OF PORNOGRAPHY IN VIDEO GAME PLAYER. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 4(2), 137–152. https://doi.org/10.18326/inject.v4i2.137-152.