Relasi Agama dan Negara
dc.contributor.advisor | - | id |
dc.contributor.author | SIRADJ, Said Aqil | id |
dc.date.accessioned | 2020-02-19T09:01:27Z | |
dc.date.available | 2020-02-19T09:01:27Z | |
dc.date.issued | 11-01-2007 | id |
dc.identifier.isbn | - | id |
dc.identifier.uri | http://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/10502 | |
dc.description.abstract | Politik umat sering diidentikkan dengan kehidupan mereka dalam bernegara. Pemahaman seperti ini memunculkan diskursus berkepanjangan mengenai hubungan antara negara dan agama dalam Islam. Diskusi- diskusi tersebut hingga saat ini mengerucut dalam dua arusbesar: pertama, menginginkan bentuk kekhilafahan sebagai satu-satunya bentuk negara Islam. Kedua, bersikap lebih moderat serta menoleransi semua bentuk negara, sepanjang nilai-nilai Islam bisa dijalankan. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Republika 11-01-2007 | id |
dc.subject | Islam dan Politik | id |
dc.subject.ddc | 297+32 Sir r | id |
dc.title | Relasi Agama dan Negara | id |
dc.type | Artikel | id |
dc.description.keywords | Islam , Politik | id |
dc.description.pages | 2 hlm. | id |