dc.description.abstract | Bekerja merupakan salah satu kegiatan utama dalam kehidupan manusia.
Melalui bekerja, manusia melakukan usaha produktif untuk memenuhi
kebutuhannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kerja telah terintegrasi dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi mahasiswa. Pekerjaan paruh waktu
menjadi aktivitas lain bagi mahasiswa Sosiologi UGM di sela kesibukan kuliah
dan belajar. Tentunya pekerjaan paruh waktu juga mengisi waktu luang
mahasiswa. Selain mengisi waktu luang, pekerjaan paruh waktu dimanfaatkan
oleh para mahasiswa terutama untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari segi
finansial. Tentunya di era konsumerisme seperti saat ini pekerjaan paruh waktu
dapat digunakan sebagai tambahan memenuhi kebutuhan konsumsi. Alhasil
muncul perilaku konsumtif pada beberapa mahasiswa yang bekerja paruh waktu.
Melalui latar belakang tersebut, peneliti kemudian ingin mengetahui
perilaku konsumtif yang terjadi pada mahasiswa Sosiologi kerja paruh waktu.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi
penelitian yang diambil ialah Kota Yogyakarta dengan melibatkan informan
sebanyak 8 orang mahasiswa dari beberapa angkatan yang berasal dari jurusan
Sosiologi UGM dimana terbagi berdasarkan latar belakang ekonomi menjadi dua
yakni kelas menengah dan bawah.
Berdasarkan hasil penelitian, Pekerjaan paruh waktu ternyata dapat
mengganggu aktivitas perkuliahan karena kerap terjadi benturan antara jadwal
kerja dan kuliah. Tetapi pekerjaan paruh waktu tetap menajdi pilihan bagi
mahasiswa Sosiologi terutama untuk mengisi waktu luang dan mendapatkan
pendapatan tambahan (uang). Dari penghasilan tambahan yang didapatkan dari
bekerja waktu itu pula mulai muncul perilaku konsumtif. Hal tersebut terjadi
terutama pada mahasiswa yang berasal dar kelas menengah karena kebutuhan
dasarnya seperti tempat tinggal, makanan, dan transportasi telah terpenuhi
sehingga uang yang berlebih dapat dimanfaatkan untuk perilaku konsumtif.
Sementara bagi mahasiswa kelas bawah jarang berperilaku konsumtif karena
mesti memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu. Namun walaupun
mahasiswa kerja paruh waktu memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif,
terdapat sisi lain dari mereka. Uang yang didapatkan dari bekerja tidak hanya
digunakan untuk perilaku konsumtif tetapi juga membantu biaya perkuliahan.
pada akhirnya disimpulkan bahwa perilaku konsumtif tidak hanya semata-mata
karena keinginan pribadi mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Terdapat faktor
eksternal lain yang turut berpengaruh dalam pola konsumerisme mahasiswa. Hal
tersebut ditunjukkan dengan pertumbuhan pusat budaya konsumsi seperti mall
atau kafe yang tersebar di sekitar area kampus. | en_US |