Transformasi Pasar Tradisional dalam Perspektif Tata Ruang dan Dinamika Ekonomi Kota Watampone Pasca Kebakaran Pasar Sentral
Abstract
Memiliki potensi sebagai salah satu wilayah dengan ragam kekayaan demografis yang terlihat dari wilayah laut dan lahan pertanian menuntut pemerintah daerah Kabupaten Bone untuk berpikir cermat dalam pengelolaan potensi yang ada, salah satunya penyediaan pasar sebagai ruang transaksi jual beli komoditi. Hal tersebut diwujudkan dengan kehadiran pasar sentral yang berlokasi di pusat Kota Watampone. Namun, Pasca kebakaran pasar sentral Watampone pada tahun 2005 silam yang menghanguskan 324 los dan 40 Unit rumah menjadi titik awal terbentuknya segmentasi pasar tradisional berdasarkan jenis komoditi yang ditawarkan. Sejalan dengan itu, tujuan tulisan ini selain untuk dipahaminya tranformasi pasar pasca kebakaran berdampak pada tata ruang kota juga melihat bagaimana respon masyarakat akan struktur pasar yang tercipta. Tulisan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dengan memperhatikan karakteristik masing-masing informan. Informan terdiri atas pedagang, pembeli dan masyarakat umum. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan kuat antara bentuk pasar tradisional pasca kebakaran pasar sentral Watampone dengan perkembangan tata ruang kota dan transformasi yang ada melahirkan berbagai respon dari masyarakat. Studi menegaskan bahwa pasar tradisional memberikan warna terhadap perkembangan tata ruang dalam sebuah kota. Kata kunci: Pasar Tradisional, Pasca Kebakaran, Perkembangan Kota, Transformasi Pasa
Date
2025-02-15Author
['Herianto, Herianto', 'Haslinda, Haslinda']
Metadata
Show full item recordURI
https://jurnal.ugm.ac.id/paradigma/article/view/91844http://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/30264
