Show simple item record

dc.contributor.authorMouw, Ted
dc.date.accessioned2025-09-23T10:28:15Z
dc.date.available2025-09-23T10:28:15Z
dc.date.issued2016-06-01 00:00:00
dc.identifier.issn-
dc.identifier.urihttps://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/view/11454
dc.identifier.urihttp://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/32928
dc.description.abstractDari analisis data Susenas 1993 ditemukan bahwa angka partisipasi sekolah di Jawa dan Bali untuk penduduk usia 16-18 tahun adalah sekitar 40 persen, namun variasinya cukup berarti bila memperhatikan perbedaaan antarpropinsi dan perbedaan desa-kota. Dengan asumsi bahwa biaya sekolah lanjutan tidak murah, penulis berhipotesis bahwa latar belakang sosial ekonomi dan variasi antar daerah, terutama school availability, adalah variabel-variabel yang dapat menjelaskan tingkat partisipasisekolah tersebut. Guna membuktikannyadan mendapatkan model yang memadai,penulis menggunakan probit model sebagai teknik analisis. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel desa-kota memiliki peranan yang paling berarti, sementara status sosial ekonomi secara keseluruhan juga tidak bisa diabaikan. Berdasarkan hasil tersebut saran yang diajukan antara lain adalah perlunya perhatian terhadap masalah variasi antar wilayah dalam halpembangunan di bidang pendidikan.
dc.formatapplication/pdf
dc.language.isoeng
dc.publisherCenter for Populatioan and Policy Studies Universitas Gadjah Mada
dc.relation.urihttps://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/view/11454/8521
dc.rightsCopyright (c) 2016 Jurnal Populasi
dc.subject['population, human capital,', 'populasi, population, human capital, development, java, bali']
dc.title"HUMAN CAPITAL" AND REGIONAL DIFFERENCES INDEVELOPMENT: HIGH SCHOOL ENROLLMENT ON JAVA AND BALI
dc.typeArticle
dc.identifier.oaioai:jurnal.ugm.ac.id:article/11454
dc.journal.info['Populasi; Vol 6, No 2 (1995): Desember', '2476-941X', '0853-0262']


This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record