Show simple item record

dc.contributor.advisor-id
dc.contributor.authorHUSODO, Siswono Yudoid
dc.date.accessioned2020-02-19T08:06:04Z
dc.date.available2020-02-19T08:06:04Z
dc.date.issued01-12-2005id
dc.identifier.isbn-id
dc.identifier.urihttp://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/10127
dc.description.abstractSwasembada Versus Impor Beras Tahun 2004, produksi beras nasional mencapai 54,09 juta ton gabah kering giling, setara 33 juta ton beras (konversi 0,632), merupakan produksi beras tertinggi selama republik ini berdiri: dengan konsumsi nasional 30,4 juta ton; surplus 2,6 juta ton. Tahun 2004 kita mampu swasembada beras, mengulangi keberhasilan tahun 1984. Selain menguntungkan secara ekonomi, swasembada beras juga memenuhi tuntutan sosial dan politik bernegara, yaitu kebaggaan sebagai bangsa yang mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherkoid
dc.subjectPolitik Panganid
dc.subject.ddc32:631 Hus sid
dc.titleSwasembada Versus Impor Berasid
dc.typeArtikelid
dc.description.keywordsPolitik Panganid
dc.description.pages2 hlm.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record