Membaca Masyarakat Buton melalui Tradisi Lisan Kabanti Ajonga Yinda Malusa (Pakaian yang Tidak Luntur)
Abstract
Produksi naskah selalu memiliki tujuan. Tujaun awal adalah dokumentasi nilai-nilai yang harus diketahui oleh masyarakat intern dan dunia di luar mereka. Nilai itu kemudian diajarkan, diterapkan dan kemudian diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk memperkuat nilai, maka elemen sufistik, sebagaimana yang umum berlaku dalam naskah-naskah Nusantara selalu disematkan. Penamaan selalu mengikuti nilai terpenting dalam sebuah naskah. penamaan itu terkait erat dengan makna terdalam dari sebuah naskah. Sebagai gambaran, naskah Kabhanti Ajonga Yinda Malusa yang berarti Pakaian yang tidak luntur, jelas mempunyai kekuatan makna.
Date
2019-02-28Author
Rabani, La Ode
Metadata
Show full item recordURI
https://jurnal.ugm.ac.id/sasdayajournal/article/view/43889http://digilib.fisipol.ugm.ac.id/repo/handle/15717717/33373